Profil Desa Kenteng
Ketahui informasi secara rinci Desa Kenteng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kenteng, Madukara, Banjarnegara yang dikenal sebagai sentra agraris subur dengan komoditas unggulan kopi dan salak. Temukan potensi agrowisata, geliat UMKM, serta data demografi, geografis, dan pembangunan terkini di jantung Kabupaten Banjarne
-
Sentra Agraris Unggulan
Desa Kenteng merupakan wilayah agraris yang subur, menjadi salah satu produsen utama komoditas bernilai ekonomi tinggi di Banjarnegara, khususnya Kopi Robusta dan Arabika serta Salak Pondoh.
-
Geliat Agrowisata dan Ekonomi Kreatif
Kenteng tengah bertransformasi dengan mengembangkan potensi agrowisata berbasis kopi, menawarkan pengalaman edukatif "dari kebun ke cangkir", didukung oleh pertumbuhan UMKM pengolahan hasil pertanian.
-
Lokasi Strategis dan Pembangunan Infrastruktur
Berada di dekat pusat pemerintahan Kecamatan Madukara dan menjadi lokasi proyek strategis seperti pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Desa Kenteng memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas layanan publik.

Terletak di antara perbukitan subur yang menjadi ciri khas dataran tinggi Dieng, Desa Kenteng di Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjelma sebagai salah satu wilayah dengan potensi agraris dan ekonomi yang signifikan. Dikenal sejak lama sebagai lumbung hasil bumi, desa ini kini mulai menata diri, mengarahkan potensinya menuju sektor agrowisata dan ekonomi kreatif yang lebih modern tanpa meninggalkan akarnya sebagai desa pertanian yang kuat.
Desa Kenteng merupakan cerminan dari dinamika perdesaan di Jawa Tengah, di mana tradisi agraris bertemu dengan inovasi untuk menciptakan peluang baru. Wilayah ini tidak hanya menjadi penopang kebutuhan pangan, tetapi juga menyimpan pesona alam dan keramahtamahan warga yang menjadi modal utama dalam pengembangannya ke depan. Dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah dan semangat warganya, Kenteng berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa percontohan dalam hal kemandirian ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banjarnegara.
Kondisi Geografis dan Demografi
Secara administratif, Desa Kenteng merupakan satu dari 18 desa dan 2 kelurahan di Kecamatan Madukara. Lokasinya cukup strategis, tidak jauh dari pusat pemerintahan kecamatan, sehingga akses terhadap layanan publik relatif mudah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, luas wilayah Desa Kenteng yaitu 1,39 km² atau sekitar 138,75 hektare, menjadikannya salah satu desa dengan luas wilayah yang efisien dan padat aktivitas.
Batas Wilayah Desa Kenteng meliputi:
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Rejasa
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Madukara
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Bantarwaru
- Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Pagelak dan Kutayasa
Topografi wilayahnya berupa perbukitan dengan ketinggian rata-rata yang ideal untuk pertanian, khususnya tanaman perkebunan. Tanah yang subur didukung oleh iklim sejuk khas pegunungan, menciptakan lingkungan yang sempurna bagi tumbuhnya berbagai komoditas unggulan.
Dari sisi kependudukan, menurut data statistik sektoral Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2023, jumlah penduduk Desa Kenteng tercatat sebanyak 2.884 jiwa. Rinciannya terdiri dari 1.399 penduduk laki-laki dan 1.485 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 1,39 km², maka kepadatan penduduk Desa Kenteng mencapai sekitar 2.075 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran wilayah perdesaan, menandakan pusat pemukiman dan aktivitas ekonomi yang dinamis.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Struktur pemerintahan di Desa Kenteng berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Kepala Desa, bersama jajaran perangkatnya, bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Kinerja pemerintahan desa diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berperan sebagai lembaga legislatif di tingkat desa, menyalurkan aspirasi masyarakat dan merumuskan peraturan desa bersama Kepala Desa.
Kelembagaan di tingkat masyarakat juga berjalan aktif. Organisasi seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta lembaga kemasyarakatan lainnya menjadi motor penggerak kegiatan sosial dan ekonomi. Sinergi antara pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan inilah yang menjadi kunci dalam setiap program pembangunan yang dijalankan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Semangat gotong royong dan partisipasi publik yang tinggi menjadi modal sosial yang tak ternilai bagi kemajuan Desa Kenteng.
Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Unggulan
Perekonomian Desa Kenteng sangat ditopang oleh sektor pertanian dan perkebunan. Kesuburan tanahnya menjadi anugerah yang dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk untuk menanam berbagai komoditas bernilai jual tinggi.
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama. Komoditas yang paling menonjol dari Desa Kenteng ialah kopi dan salak. Data BPS menunjukkan bahwa Kecamatan Madukara, termasuk Desa Kenteng, merupakan salah satu sentra produksi salak terbesar di Banjarnegara. Salak pondoh dari wilayah ini dikenal memiliki rasa yang manis dan tekstur yang renyah, sehingga diminati pasar lokal maupun regional. Selain salak, tanaman seperti kapulaga, cengkeh, dan berbagai jenis sayuran juga banyak dibudidayakan oleh petani setempat, memberikan diversifikasi pendapatan bagi masyarakat.
Salah satu potensi terbesar yang kini tengah dikembangkan secara serius yakni agrowisata kopi. Desa Kenteng memiliki kebun-kebun kopi jenis Robusta dan Arabika yang dikelola oleh para petani lokal. Melihat tren konsumsi kopi yang terus meningkat, pemerintah desa bersama kelompok tani mulai merintis konsep wisata edukasi kopi. Pengunjung tidak hanya bisa menikmati secangkir kopi asli Kenteng, tetapi juga diajak untuk melihat langsung prosesnya, mulai dari pemetikan biji kopi di kebun, proses penjemuran, sangrai (roasting), hingga penyeduhan. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para petani kopi, yang tidak lagi hanya menjual bahan mentah, tetapi juga pengalaman dan produk olahan.
Seiring dengan menguatnya sektor pertanian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kenteng turut menggeliat. Banyak warga yang mulai mendirikan usaha pengolahan hasil pertanian, seperti pembuatan keripik salak, keripik pisang, dan produk makanan ringan lainnya. Beberapa UMKM bahkan sudah mulai merambah pemasaran digital melalui media sosial dan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Pertumbuhan UMKM ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga memperkuat struktur ekonomi desa secara keseluruhan.
Infrastruktur dan Pembangunan Terkini
Pemerintah, baik di tingkat desa maupun kabupaten, terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur di Desa Kenteng untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Akses jalan utama yang menghubungkan Desa Kenteng dengan pusat kecamatan dan wilayah lain sudah dalam kondisi beraspal dan cukup baik, mempermudah mobilitas warga serta distribusi hasil pertanian.
Di bidang pendidikan, fasilitas seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) telah tersedia untuk memastikan generasi muda mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak. Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Puskesmas Pembantu serta Puskesmas di tingkat kecamatan yang lokasinya tidak terlalu jauh.
Sebuah perkembangan signifikan yang patut dicatat yakni pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Tipe B dengan standar Biosafety Level 2 (BSL-2) di wilayah Kelurahan Kenteng. Proyek strategis yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 ini menunjukkan peran penting wilayah Kenteng dalam peta pembangunan Kabupaten Banjarnegara. Keberadaan fasilitas kesehatan modern ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warga sekitar tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif selama masa konstruksi dan operasionalnya. Sebagaimana dikutip dari media lokal pada Juni 2025, proyek ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk diselesaikan tepat waktu dan mutu.
Kehidupan Sosial Budaya dan Tantangan ke Depan
Kehidupan masyarakat Desa Kenteng sangat kental dengan nilai-nilai budaya Jawa yang menjunjung tinggi kebersamaan dan kerukunan. Tradisi gotong royong atau kerja bakti masih sering dilakukan, terutama untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat kepentingan umum seperti membersihkan lingkungan atau memperbaiki fasilitas desa. Acara-acara adat seperti "Merti Desa" atau sedekah bumi, meskipun mungkin skalanya bervariasi, masih menjadi bagian dari kalender sosial sebagai wujud syukur atas hasil panen yang melimpah.
Meskipun memiliki banyak potensi, Desa Kenteng juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya yakni regenerasi petani. Seperti banyak desa agraris lainnya, minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun. Oleh karena itu, inovasi seperti agrowisata dan pemanfaatan teknologi digital dalam pertanian menjadi sangat penting untuk membuat sektor ini lebih menarik bagi kaum milenial.
Tantangan lainnya yaitu peningkatan skala UMKM. Banyak produk lokal yang memiliki kualitas baik namun masih terkendala dalam hal pengemasan, branding, dan pemasaran yang lebih luas. Diperlukan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan agar produk-produk dari Desa Kenteng mampu bersaing di pasar yang lebih kompetitif.
Ke depan, arah pengembangan Desa Kenteng akan berfokus pada penguatan tiga pilar utama: modernisasi pertanian, pengembangan agrowisata secara profesional, dan digitalisasi UMKM. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada dan menjawab tantangan secara strategis, Desa Kenteng memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di Kabupaten Banjarnegara.